Putri Rahmadania (2), bocah berjari 24, membutuhkan perawatan intensif utk mengobati penyakit paru paru basah yg dirinya derita sejak lahir. Putri, yg mempunyai enam jari di tiap-tiap tangan & kaki, diobati ke puskesmas oleh orangtuanya lantaran tidak dapat membayar budget berobat.
"Paru-paru Putri kemasukan air ketuban kala dalam kandungan," kata Kustini Amalia (29), ibunda Putri, disaat ditemui di Komisi E DPRD Propinsi Ja-bar, Bandung, Kamis (12/7/2012). Keluarga yg tinggal di Kampung Babakan RT 4 RW 6, Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kab Bandung, itu mendatangi DPRD buat mencari pertolongan budget pengobatan.
Ayah Putri, Agus Hamdani (29), mengemukakan, waktu di dalam kandungan lewat USG, seseorang dokter kandungan mendapatkan bahwa bayi yg dikandung Kustini nampak lebih mungil dari ukuran normal. "Dokter itu meminta istri aku buat bersalin di RS Hasan Sadikin Bandung. Nyatanya, bobot bayi aku sesudah lahir pass normal, lebih kurang 2,8 kilogram. Cuma jari tangan & kakinya berjumlah enam," lanjut Agus.
Sesudah lahir, kata Agus, Putri tidak jarang sesak napas. Seandainya sedang sesak parah, tubuh putri hingga membiru & dingin, bahkan hingga pingsan. Lantaran tidak jarang lemas & pingsan itulah, Putri tidak jarang terjatuh tiba-tiba & kepalanya terantuk.
"Pihak hunian sakit meminta kami utk mengecek keadaan kepalanya serta bersama trick EEG (electroencephalography). Tetapi menurutnya biayanya hingga Rupiah 500.000 sekali memeriksa. & pemeriksaannya tak pass satu kali," kata Kustini. Sedangkan buat menyembuhkan paru paru basah, kata Kustini, biayanya lebih kurang Rupiah 25 juta.
Pengobatan sewaktu ini, kata Agus, dilakukan tiap-tiap kali Putri sakit, cuma utk mengurangi resiko kesakitan. Mereka berobat ke puskesmas terdekat & dikasih puyer. Kata Kustini, kadang-kadang obat itu manjur, namun tidak jarang pun menciptakan Putri muntah.
Agus jadi tulang punggung keluarga bersama bekerja yang merupakan penjahit borongan di pabrik garmen. Penghasilannya tak lebih dari Rupiah 250.000 tiap-tiap minggu. Kustini merupakan ibu hunian tangga. Terkecuali Putri, pasangan ini serta miliki anak pria bernama Aksal yg berumur empat th.
"Paru-paru Putri kemasukan air ketuban kala dalam kandungan," kata Kustini Amalia (29), ibunda Putri, disaat ditemui di Komisi E DPRD Propinsi Ja-bar, Bandung, Kamis (12/7/2012). Keluarga yg tinggal di Kampung Babakan RT 4 RW 6, Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kab Bandung, itu mendatangi DPRD buat mencari pertolongan budget pengobatan.
Ayah Putri, Agus Hamdani (29), mengemukakan, waktu di dalam kandungan lewat USG, seseorang dokter kandungan mendapatkan bahwa bayi yg dikandung Kustini nampak lebih mungil dari ukuran normal. "Dokter itu meminta istri aku buat bersalin di RS Hasan Sadikin Bandung. Nyatanya, bobot bayi aku sesudah lahir pass normal, lebih kurang 2,8 kilogram. Cuma jari tangan & kakinya berjumlah enam," lanjut Agus.
Sesudah lahir, kata Agus, Putri tidak jarang sesak napas. Seandainya sedang sesak parah, tubuh putri hingga membiru & dingin, bahkan hingga pingsan. Lantaran tidak jarang lemas & pingsan itulah, Putri tidak jarang terjatuh tiba-tiba & kepalanya terantuk.
"Pihak hunian sakit meminta kami utk mengecek keadaan kepalanya serta bersama trick EEG (electroencephalography). Tetapi menurutnya biayanya hingga Rupiah 500.000 sekali memeriksa. & pemeriksaannya tak pass satu kali," kata Kustini. Sedangkan buat menyembuhkan paru paru basah, kata Kustini, biayanya lebih kurang Rupiah 25 juta.
Pengobatan sewaktu ini, kata Agus, dilakukan tiap-tiap kali Putri sakit, cuma utk mengurangi resiko kesakitan. Mereka berobat ke puskesmas terdekat & dikasih puyer. Kata Kustini, kadang-kadang obat itu manjur, namun tidak jarang pun menciptakan Putri muntah.
Agus jadi tulang punggung keluarga bersama bekerja yang merupakan penjahit borongan di pabrik garmen. Penghasilannya tak lebih dari Rupiah 250.000 tiap-tiap minggu. Kustini merupakan ibu hunian tangga. Terkecuali Putri, pasangan ini serta miliki anak pria bernama Aksal yg berumur empat th.
0 Response to "Berjari 24 Bocah Ini Mengidap Paru paru Basah "
Posting Komentar